GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Minggu, 05 September 2010

Buruh Thailand diperdagangkan

BBCIndonesia.com - detikNews


Enam orang dituduh membujuk 400 warga Thailand ke Amerika Serikat dengan janji bekerja namun kemudian disekap.

Departemen Kehakiman Amerika mengatakan keenam orang itu menyita paspor mereka dan menuntut biaya tinggi serta tidak memenuhi kontrak kerja.

Para terdakwa dituduh menampung para buruh itu di perkebunan nanas di Hawaii dan menuntut biaya US$ 3.750 (sekitar Rp 37 juta) dari mereka.

Terdakwa termasuk Mordechai Orian, seorang warga Israel, Pranee Tubchumpol, Shane Germann dan Sam Wongsesanit dari perusahaan Global Horizons Manpower dan dua perekrut asal Thailand Ratawan Chunharutai dan Podjanee Sinchai.

"Jaman dulu, yang digunakan untuk menahan budak adalah cambuk dan rantai. Sekarang yang digunakan adalah ancaman dan intimidasi," kata agen khusus Biro Penyelidik Federal, FBI, Tom Simon kepada kantor berita Associated Press.

Ancaman ekonomi

Keenam orang itu dikenakan dakwaan di Hawaii.

Departemen Kehakiman mengatakan antara bulan Mei 2004 dan September 2005, para terdakwa mengajak para buruh ke Amerika dengan bayaran tinggi yang mereka cicil melalui pinjaman keluarga di Thailand.

Sebagai imbalannya, mereka dijanjikan mendapat pekerjaan di perkebunan Amerika.

Saat para buruh tiba di Amerika Serikat, para terdakwa menyita paspor mereka dan tidak memenuhi kontrak kerja seperti yang dijanjikan.

Mereka dipaksa bekerja di perkebunan di Hawaii, negara bagian Washington dan tempat lain, kata Departeman Kehakiman Amerika.

Para buruh yang menolak memberi biaya tambahan dikirim kembali ke Thailand walaupun mereka masih memiliki hutang besar untuk biaya perekrutan.

Badan perekrutan, Global Horizons Manpower yang berkantor di Los Angeles belum memberikan komentar terkait dakwaan itu.

Bila dinyatakan bersalah, para terdakwa menghadapi hukuman antara lima sampai 70 tahun penjara, menurut departemen kehakiman.

(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar