GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Rabu, 01 September 2010

KRITIK DI RUSIA

Kekhususan utama Rusia dalam hubungan dengan hal yang sedang kita tinjau ialah bahwa awal mula gerakan buruh yang spontan, di satu pihak, dan pembelokan pendapat umum progressif ke arah Marxisme di pihak lain, ditandai dengan kombinasi elemen-elemen yang jelas beraneka-ragam di bawah panji bersama untuk perjuangan melawan musuh bersama juga (pandangan dunia sosial politik yang sudah usang29). Kita
berbicara tentang bulan madu “Marxisme legal”. Umumnya, ini adalah gejala yang luar biasa ganjilnya yang dalam tahun-tahun 80-an atau awal tahun-tahun 90-an tak seorangpun akan percaya pada kemungkinannya. Di sebuah negeri otokrasi, dimana pers dikungkung sepenuhnya, dan dalam zaman reaksi politik yang hebat dimana tunas ketidakpuasan dan protes politik yang sekecil-kecilnya pun diuber-uber, teori Marxisme revolusioner tiba-tiba menerobos masuk ke dalam literatur yang tersensor, dan meskipun dibentangkan dalam bahasa Esopus (penyair dongeng Yunani pada abad ke-6 sebelum masehi—Red. IP) tetapi dimengerti oleh yang ‘berkepentingan”. Pemerintah telah membiasakan diri memandang hanya teori Narodnaya Wolya-isme (revolusioner) saja yang berbahaya, dengan tidak, sebagaimana biasanya, memperhatikan evolusi internnya dan menyambut gembira setiap kritik yang dilontarkan terhadap teori itu. Tidak sedikit waktu berlalu (menurut perhitungan Rusia kita) sebelum pemerintah menyadari apa yang telah terjadi dan tentara sensor serta gendarme yang canggung itu memergoki musuh baru dan menyergapnya. Sementara itu buku-buku Marxis diterbitkan satu demi satu, majalah-majalah dan surat-surat kabar Marxis dikeluarkan hampir semua orang menjadi Marxis, kaum Marxis disanjung-sanjung, orang bermanis-manis dengan kaum Marxis dan penerbit-penerbit buku sangat gembira dengan penjualan buku-buku Marxis yang luar biasa larisnya. Sepenuhnya bisa dimengerti bahwa di antara orang-orang Marxis baru yang tersekap dalam suasana ini akan terdapat lebih dari seorang “pengarang yang menjadi besar kepala……”30



Kita sekarang dapat dengan tenang membicarakan periode ini sebagai peristiwa masa silam. Bukanlah rahasia bahwa periode singkat dimana Marxisme bersemarak pada permukaan literatur kita ditimbulkan oleh persekutuan antara orang-orang berpandangan ekstrim dengan orang-orang yang berpandangan sangat moderat. Pada hakekatnya yang tersebut belakangan adalah kaum demokrat borjuis; dan kesimpulan ini (yang begitu menyolok dibenarkan oleh perkembangan “kritis” mereka selanjutnya) muncul pada sementara orang bahkan pada waktu ‘persekutuan” itu masih utuh*.



Kalau demikian halnya, tidaklah tanggung jawab yang paling besar atas “kekalutan” kemudian terletak justru pada kaum sosial-demokrat revolusioner yang masuk persekutuan dengan bakal “kritikus-kritikus” itu ? Pertanyaan ini, bersama-sama dengan jawaban yang mengiyakan, kadang-kadang terdengar dari orang-orang yang berpandangan terlampau kaku. Tetapi orang-orang ini salah sama sekali. Hanyalah mereka yang tidak yakin akan diri sendiri bisa takut mengadakan persekutuan-persekutuan sementara, sekalipun dengan orang-orang yang tidak dapat dipercaya; tak ada satu partai politik pun yang dapat bereksistensi tanpa persekutuan-persekutuan demikian. Dan penggabungan dengan kaum Marxis legal menurut macamnya adalah persekutuan politik pertama yang sungguh-sungguh dari kaum sosial-demokrat Rusia. Berkat persekutuan ini kemenangan yang mengagumkan cepatnya atas Narodisme dapat dicapai, dan ide-ide Marxisme (sekalipun dalam bentuk yang divulgerkan) menjadi sangt tersebar luas. Lagipula persekutuan itu diadakan bukan tanpa “syarat-syarat” sama-sekali. Buktinya: pembakaran kumpulan tulisan Marxis Bahan-Bahan Tentang Masalah Perkembangan Ekonomi Rusia31 oleh sensor dalam tahun 1895. jika sekiranya persetujuan di bidang literatur dengan kaum Marxis legal dapat diibaratkan persekutuan politik, maka buku itu dapat diibaratkan perjanjian politik.



Perpecahan sudah barang tentu tidaklah timbul karena “sekutu-sekutu” itu ternyata kaum sosial-demokrat borjuis. Sebaliknya, wakil-wakil dari aliran yang tersebut belakangan adalah sekutu-sekutu sosial-demokrasi yang sewajarnya dan diinginkan karena hal ini menyangkut tugas-tugas demokratisnya, yang dikedepankan oleh situasi dewasa ini di Rusia. Tetapi syarat yang diperlukan untuk persekutuan demikian itu ialah kesempatan penuh bagi kaum sosialis untuk mengungkapkan kepada klas buruh bahwa kepentingan-kepentingannya bertentangan secara bermusuhan dengan kepentingan-kepentingan borjuasi. Akan tetapi Bernsteinisme dan aliran ‘kritis”, kepada siapa mayoritas kaum Marxis legal berpaling, merampas kesempatan ini dan membejatkan kesedaran sosialis dengan memvulgarkan Marxisme, dengan mengkhotbahkan teori peredaan kontradiksi-kontradiksi sosial, dengan menyatakan ide revolusi sosial dan diktatur proletariat sebagai nonsen, dengan mengubah gerakan buruh dan perjuangan klas menjadi trade-unionisme yang sempit dan perjuangan “realistis” untuk reform kecil-kecilan dan berangsur-angsur. Ini sama sepenuhnya dengan semokrasi borjuis yang mengingkari hak sosialisme atas kebebasan dan oleh karenanya juga mengingkari haknya untuk bereksistensi; dalam praktek ini berarti usaha untuk mengubah gerakan buruh yan baru mulai itu menjadi embel-embel kaum liberal.



Sewajarnyalah, di bawah keadaan-keadaan demikian itu perpecahan adalah perlu. Tetapi ciri “khas” Rusia menyatakan diri dalam hal bahwa perpecahan ini berarti betul-betul penyingkiran kaum sosial-demokrat dari literatur “legal” yang paling mudah dimengerti dan luas tersebar. Kaum “bekas Marxis” yang mengibarkan panji “kritik” dan yang hampir memegang monopoli untuk “menghancurkan” Marxisme, mengkonsolidasikan diri dalam literatur ini. Teriakan-teriakan: “Lawan keortodoksan” dan “Hidup kebebasan mengkritik” (sekarang diulang-ulang Raboceye Dyelo), segera menjadi mode, dan sensor bersama gendarme pun tak dapat membendung mode ini, ini tampak dari kenyataan diterbitkannya buku Bernstein yang termasyur (termasyur dalam arti Herostratus32) dalam tiga edisi Rusia dan dari kenyataan bahwa buku-buku Bernstein, Tuan Prokopowic dan lain-lainnya dianjurkan oleh Zubatov33 (Iskra No. 10). Di atas pundak kaum sosial-demokratlah sekarang terletak tugas yang memang sudah sulit dan dan yang dibikin menjadi tak terbayangkan lebih sulitnya oleh rintangan-rintangan yang semata-mata dari luar, yaitu tugas berjuang menentang aliran baru itu. Dan aliran ini tidak membatasi diri pada bidang literatur. Pembelokan ke arah “kritik” dibarengi kecenderungan ke arah “ekonomisme” di kalangan pekerja-pekerja praktis sosial-demokrat.



Bagaimana timbul dan tumbuhnya hubungan dan saling ketergantungan secara kritik legal dengan ekonomisme ilegal, soal yang menarik ini dapat menjadi pokok sebuah artikel sendiri. Di sini kita cukup mencatat adanya secara pasti hubungan ini. Kemasyuran yang sudah selayaknya diperoleh Credo* itu justru karena keterusterangannya dalam merumuskan hubungan ini dan membocorkan kecenderungan politik fundamental “ekonomisme”: biarkan kaum buruh melakukan perjuangan ekonomi (akan lebih tepat lagi mengatakan:perjuangan trade-unionis, karena yang tersebut belakangan ini juga mencakup politik buruh yang spesifik), dan biarkan kaum cendekiawan Marxis bersatu padu dengan kaum liberal untuk “perjuangan” politik. Jadi, pekerja trade-unionis “di kalangan rakyat” berarti memenuhi paro pertama tugas ini, dan kritik legal berarti memenuhi paro kedua. Pernyataan ini merupakan senjata yang begitu cemerlang untuk melawan ekonomisme sehingga, seandainya tidak ada Credo itu, ia patut diciptakan.



Credo itu tidak dikarang-karang tetapi disiarkan tanpa persetujuan dan barangkali bahkan bertententangan dengan kehenda penulis-penulisnya. Bagaimanapun juga penulis buku ini, yang ambil bagian dalam menyeret “program” baru ini ke bawah sinar matahari*, telah mendengar keluhan dan umpatan bahwa salinan dari ikhtisar pandangan-pandangan pembicara disebarluaskan, diberi nama Credo, dan bahkan disiarkan dalam pers bersama-sama dengan protesnya ! Kita singgung episode ini karena episode ini menyingkapkan ciri yang interesan dari ekonomisme kita: ketakutan pada publisitas. Ini justru ciri ekonomisme pada umumnya dan bukan ciri para penulis Credo itu saja. Ia diperlihatkan oleh pendukung ekonomisme yang paling terus-terang dan jujur, Rabocaya Misl36, dan oleh Raboceye Dyelo (yang marah-marah karena dimuatnya dokumen-dokumen “ekonomis” dalam Vademecum37) dan juga oleh Komite Kiev, yang dua tahun lalu tidak mau memberi izin dimuatnya profession de foi-nya38 bersama-sama dengan bantahan* tertulis terhadapnya, dan oleh banyak dan banyak lagi wakil perorangan ekonomisme.

bersambung------>

29 Pandangan dunia sosial-politik yang sudah usang—maksudnya Narodisme.



30 Pengarang Yang Menjadi Besar Kepala—judul salah satu dari cerita-cerita awal Maxim Gorki.

* Yang dimaksud di sini ialah artikel K. Tulin (Lenin—Red) yang ditulis untuk menentang Struwe (Lihat Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4. Jilid I, hlm. 315-484—Red). Artikel itu disusun dari sebuah risalah yang berjudul “Refeksi Marxisme Dalam Literatur Borjuis”. (Catatan penulis pada edisi tahun 1907—Red)

31 Yang Lenin maksudkan ialah Kumpulan Bahan-Bahan yang Mengkarakterisasi Perkembangan Ekonomi Kita, yang dicetak secara legal dalam jumlah 2000 eksemplar pada bulan April 1895. kumpulan itu berisi artikel Lenin (dengan nama samaran K. Tulin) “Isi Ekonomi Narodisme Dan Kritik Terhadapnya Dalam Buku Tuan Struwe (Pencerminan Marxisme Dalam Literatur Borjuis)’ yang ditujukan untuk menentang kaum “Marxis legal” (lihat W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid I, hlm. 315-484)

32 Herostratus adalah seorang Yunani di Asia Kecil. Untuk memperoleh nam untuk diri sendiri, ia membakar Kuil Armetis, sebuah gedung artistik Yunani kuno yang termasyur, pada tahun 356 sebelum Masehi.



33Zubatov-- kepala polisi rahasia Moskow, juga penggerak “sosialisme polisi” di Rusia. Zubatov mendirikan organisasi-organisasi buruh gadungan di bawah perlindungan gendarme dan polisi, dalam usaha untuk membelokkan kaum buruh dari gerakan revolusioner.



* Credo—lambang keyakinan, program, uraian tentang pandangan dunia.—Red.

* Yang dimaksud ialah Protes Tujuh Belas Orang[34] terhadap Credo. Penulis buku ini ambil bagian dalam menyusun protes ini (akhir tahun 1899). Protes dan Credo itu disiarkan di luar negeri dalam musim semi tahun 1900. (Lihat Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 149-163—Red) Sekarang ketahuan dari artikel yang ditulis oleh Nyonya Kuskowa (saya rasa dalam Biloye[35]) bahwa dialah penulis Credo itu, dan bahwa Tuan Prokopowic telah memainkan peranan yang paling menonjol di kalangan kaum “ekonomis” di luar negeri pada waktu itu. (Catatan penulis pada edisi tahun 1907.—Red)



34”Protes Kaum Sosial-Demokrat Rusia” ditulis oleh Lenin dalam tahun 1899 di pembuangan. Ia ditujukan untuk menentang Credo—manifesto dari sekelompok orang “ekonomis” (S. N. Prokopowic, E. D. Kuskowa dan lain-lainnya yang kemudian menjadi orang-orang Kadet). Sesudah menerima satu kopi Credo melalui saudara perempuannya, A. I. Yelizarowa, Lenin menulis protes keras yang bersifat pemblejetan.



Protes tersebut didiskusikan dan dengan suara bulat disetujui oleh rapat dari 17 orang buangan politik Marxis, yang diselenggarakan Lenin di desa Yermakovskoye, Distrik Minusinsk. Orang-orang buangan di distrik Turukhansk dan di Orlowo (Propinsi Wyatka) belakangan menyetujui protes tersebut.



Lenin mengirimkan sebuah kopi protes itu kepada grup Pembebasan Kerja di luar negeri, di mana pada awal tahun 1900 dimuat G. W. Plekhanov dalam tulisannya Vademecum (Pedoman) Bagi Dewan Redaksi Raboceye Dyelo.



35Biloye (Masa Lampau)—majalah bulanan mengenai masalah-masalah sejarah yang diterbitkan di Petersburg pada tahun 1906-1907. pada tahun 1908 namanya diganti menjadi Minuvsyiye Godi (Tahun-Tahun Lampau), dan kemudian majalah itu dilarang oleh pemerintah tsar. Penerbitan bulanan itu dilanjutkan lagi di Petrogard dalam bulan Juli 1917 dan terus berjalan sampai tahun 1926.





36 Rabocaya Misl (Pikiran Buruh)—surat kabar kaum “ekonomis” yang terbit dari bulan oktober 1897 sampi Desember 1902. Semuanya terbit 16 Nomor: No. 3- No. 11 dan no. 16 di Berlin, dan nomor-nomor lainnya di Petersburg. Di edit oleh K. M. Takhtarov dan lain-lainnya.



Lenin mengkritik pandangan-pandangan yang dibentangkan oleh Rabocaya Misl sebagai variasi Rusia dari oportunisme internasional dalam sejumlah tulisannya, terutama dalam artikel-artikelnya dalam Iskra dan dalam Apa Yang Harus Dikerjakan ?



37 Vademacum Bagi Dewan Redaksi Raboceye Dyelo—judul kumpulan bahan-bahan dan dokumen-dokumen yang disusun dan diberi kata pengantar oleh G. W. Plekhanov dan diterbitkan oleh grup Pembebasan Kerja di Jenewa dalam tahun 1900. ia memblejeti pandangan-pandangan oportunis Perserikatan Kaum Sosial-Demokrat Rusia di Luar Negeri dan dewan redaksi organnya, majalah Raboceye Dyelo.

38 Profession de foi—berarti suatu kepercayaan atau program yang membentangkan pandangan dunia tertentu. Di sini yang dimaksud surat sebaran yang menguraikan pandangan-pandangan oportunis Komite Kiev yang dikeluarkan pada akhir tahun 1899. mengenai banyak hal surat surat sebaran ini identik dengan Credo kaum “ekonomis” yang terkenal itu. Dokumen ini dikritik oleh Lenin dalam artikelnya “Tentang Profession de foi” (W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 263-273).



* Sejauh pengetahuan kita, susunan Comite Kiev telah berubah sejak itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar