GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Senin, 06 September 2010

Kritik SBY di Kompas, Prajurit TNI AU Bakal Disidang

Senin, 6 September 2010 - 14:24 wib
Muhammad Saifullah - Okezone
Ilustrasi (Dok. Okezone)
JAKARTA- Artikel yang ditulis prajurit TNI AU di halaman opini Kompas berbuntut panjang. Sang penulis, Adjie Suradjie, akan dimintai pertanggungjawaban atas tulisan berjudul Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan.

Itu lantaran dia mencantumkan identitasnya selaku prajurit TNI AU. “Intinya bahwa dia sebagai anggota TNI AU telah melanggar kode etik prajurit TNI. Pasti ada sanksinya,” ujar Kadispen TNI AU Marsma Bambang Sulistyo kepada okezone di Jakarta, Senin (6/9/2010).

Dalam tulisannya, Adji menjelaskan ada dua jenis pemimpin cerdas. Yaitu pemimpin cerdas saja dan pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan.Untuk menciptakan perubahan tidak diperlukan pemimpin sangat cerdas. Sebab kadangkala kecerdasan justru menjadi penghambat keberanian mengambil keputusan dan dan mengambil risiko.

Dia lantas menyebutkan bahwa kepemimpinan berkarakter risk taker bertentangan dengan ciri-ciri pemimpin populis. Prajurit TNI AU berpangkat kolonel itu kemudian menceritakan mengenai para pendahulu SBY.

Disebutkan setiap presiden telah berhasil membawa perubahan sendiri-sendiri. Sayangnya hingga era SBY ada hal buruk yang tampaknya belum berubah, yaitu perilaku korup para elit negeri.

“Akankah korupsi jadi warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye politik isu “Bersama Kita Bisa” (2004) dan “Lanjutkan” (2009) seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional,” tulis Adjie.

Dia lantas mengkiriti kebijakan SBY yang memperkuat lembaga penegak hukum tapi hukum sendiri acapkali berlaku seperti pedang bermata dua. Tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. “Indonesia perlu pemimpin visioner. Pemimpin dengan impian besar, berani membayar harga, dan efektif dengan birokrasi yang lentur,” ujarnya.

Bambang menyebutkan, pemberian sanksi kepada Adjie akan digelar dalam sidang kode etik dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya. Saat ini pihak TNI AU tengah berusaha untuk mendapatkan keterangan langsung dari Adjie. “Sampai sekarang belum bisa dihubungi karena ponselnya tidak aktif,” ujarnya.(ful)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar