GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Rabu, 01 September 2010

PEMBELA-PEMBELA BARU “KEBEBASAN MENGKRITIK”

Nah, semboyan ini (“kebebasan mengkritik”) akhir-akhir ini saja telah diajukan dengan khidmat dalam Raboceye Dyelo (No.10), organ Perserikatan Kaum Sosial Demokrat Rusia Di Luar Negeri16, bukan sebagai dalil teori melainkan sebagai tuntutan politik, sebagai jawaban atas pertanyaan: “mungkinkah mempersatukan organisasi-organisasi sosial-demokrat yang melakukan aktivitas di luar negeri?”—“supaya persatuan itu bisa kokoh, harus ada kebebasan mengkritik” (hlm.36).





Dari pernyataan ini timbul dua kesimpulan yang tegas sekali; 1) bahw Raboceye Dyelo telah melindungi aliran oportunis dalam sosial-demokrasi internasional umumnya; dan 2) bahwa Raboceye Dyelo menuntut kebebasan bagi oportunisme dalam sosial-demokrasi Rusia. Marilh kita tinjau kesimpulan-kesimpulan ini.



Raboceye Dyelo “terutama” tidak senang dengan “kecenderungan” Iskra dan Zarya17 “meramalkan perpecahan antara Gunung dan Gironde dalam sosial-demokrasi internasional”*.



“Bagi kita pada umumnya”, tulis B. Kricevski, redaktur Raboceye Dyelo, “omongan tentang Gunung dan Gironde ini dalam barisan sosial-demokrasi merupakan analogi sejarah yang dangkal, suatu hal yang ganjil berasal dari pena seorang Marxis. Gunung dan Gironde tidaklah merupakan temperamen atau aliran intelektual yang berlainan, sebgaimana mungkin pendapat para ahli sejarah-ideologis, melainkan klas-klas atau lapisan-lapisan yang berbeda—borjuasi sedang, di satu pihak, dan borjuasi kecil serta proletariat di pihak lain. Akan tetapi dalam gerakan sosialis modern tidak ada konflik kepentingan-kepentingan klas; gerakan sosialis dalam keseluruhannya, segala bentuknya yang bermacam-macam itu” (kursif dari B. Kr.), “termasuk kaum Bernsteinis yang paling karatan, berdiri di atas dasar kepentingan-kepentingan klas proletariat dan perjuangan klasnya untuk pembebasan politik dan ekonomi” (hlm. 32-33).



Suatu pernyataan yang berani! Apakah B. Kricevski belum mendengar kenyataan, yang sudah lama terkenal, bahwa justru turut sertanya secara luas lapisan “akademikus” dalam gerakan sosialis dalam tahun-tahun belakangan ini yang telah menjamin tersebarnya Bernsteinisme dengan begitu cepat? Dan yang paling penting—berdasarkan apa pendapat penulis kita itu bahwa “kaum Bernsteinis yang paling karatan” pun berdiri atas dasar perjuangan klas untuk pembebasan politik dan ekonomi kaum proletariat? Tak seorangpun tahu. Pembelaaan yang gigih atas kaum Bernstein yang paling karatanini tidaklah didukung oleh argumen atau pertimbangan apapun juga. Rupanya, penulis mengira bahwa jika dia mengulangi apa yang dibicarakan oleh kaum Bernstein yang paling karatan tentang diri mereka sendiri, maka pernyataannya itu tidak memerlukan lagi bukti lagi. Tetapi dapatkah orang membayangkan sesuatu yang lebih “dangkal” daripada pendapat seluruh aliran ini yang berdasarkan tidak lain hanya apa yang dibicarakan oleh wakil-wakil aliran itu tentang diri mereka sendiri? Dapatkah orang membayangkan sesuatu yang lebih dangkal daripada “khotbah” selanjutnya tentang kedua tipe atau jalan yang berlainan dan bahkan sama sekali bertentangan dari perkembangan partai ? (Raboceye Dyelo, hlm. 34-35). Kaum sosial-demokrat Jerman, tuan tahu, mengakui kebebasan penuh mengkritik, tetapi orang Perancis tidak, dan justru contoh merekalah yang memperlihatkan segala “kejahatan ketidaktoleranan”.



Terhadap itu kita jawab justru contoh B. Kricevski itulah yang menunjukkan bahwa nama kaum Marxis kadang-kadang dipakai oleh orang-orang yang memandang sejarah benar-benar “menurut Ilowaiski20). Untuk menerangkan persatuan Partai Sosialis Jerman dan berkeping-kepingnya Partai Sosialis Perancis sama sekali tidak perlu mencari-cari ciri-ciri khas sejarah kedua negeri ini, membandingkan keadaan-keadaan setengah absolutisme militer di satu negeri dengan parlementerisme republiken di negeri lainnya, atau menganalisa akibat-akibat Komune Paris dan akibat Undang-undang Anti-Sosialis21; membandingkan kehidupan ekonomi itu, atau mengingat bahwa “pertumbuhan yang tiada bertolak dalam sejarah sosialisme, tidak hanya menentang teori-teori yang keliru (Muhlberger, Duhring*, kaum Katheder Sosialis23, tetapi juga menentang taktik-taktik yang keliru (Lassalle), dsb, dsb. Kesemuanya ini tak berguna ! Orang-orang Prancis bertengkar di antara mereka sendii karena tidak toleran; orang-orang Jerman bersatu karena mereka anak-anak baik.


bersambung----->

16 Perserikatan Kum Sosial-Demokrat Rusia di Luar Negeri—didirikan di Jenewa dalam tahun 1894 atas inisiatif grup Pembebasan Kerja. Mula-mula grup Pembebasan Kerja ini memimpin Perserikatan dan mengedit penerbitan-penerbitannya. Elemen-elemen oportunis (“kaum muda”, kaum “ekonomis”) kemudian berdominasi dalam Perserikatan. Pada bulan November 1898 dalam Kongres Pertama Perserikatan, grup Pembebasan Kerja menolak mengedit penerbitan-penerbitan Perserikatan. Pemutusan hubungan yang definitif dengan Perserikatan dan pemisahan diri grup Pembebasan Kerja terjadi bulan April 1900 dalam Kongres kedua Perserikatan ketika grup Pembebasan Kerja dan pengikut-pengikutnya meninggalkan kongres dan mendirikan organisasi yang berdiri sendiri yaitu grup sotsial-Demokrat.



17 Zarya (Fajar)—majalah ilmu-politik Marxis yang diterbitkan oleh dewan redaksi Iskra di Stuttgart dalam tahun 1901-1902.

Dalam Zarya dimuat artikel-artikel Lenin berikut: “Catatan-Catatan Sambil Lalu”,”Persekutor-Persekutor Zemstwo dan Hannibal-hannibal Liberalisme”, empat bab pertama dari “Masalah Agraria Dan Pengkritik-Pengkritik Marx” (dengan judul “Tuan-Tuan ‘Pengkritik’ Mengenai Masalah Agraria”), “Tinjauan Dalam Negeri” dan “Program Agraria Sosial-Demokrasi Rusia”. Semuanya terbit empat nomor: No. 1 dalam bulan April 1901 (sebenarnya pada tanggal 23 Maret menurut almanak baru), No. 2-3 dalam bulan Desember 1901, dan No. 4 dalam bulan Agustus 1902.



* Perbandingan antara kedua aliran di kalangan proletariat revolusioner (revolusioner dan oportunis) dengan kedua alitan di kalangan borjuasi revolusioner dalam abad ke-18 (kaum Yakobin, terkenal sebagai Gunung, dan kaum Girondis) dibuat dalam tajuk rencana Iskra No. 2 (Februari 1901). Penulis artikel ini ialah Plekhanov. Baik kaum kadet[18], maupun kaum Bezzaglavtsi[19] dan kaum Menshevik sampai kini sangat suka berbicara tentang Yakobinisme dalam soal sosial-demokrasi di Rusia, tetapi mereka lebih suka tinggal bungkam mengenai, atau….melupakan keadaan bahwa Plekhanov menggunakan konsepsi ini untuk pertama kali terhadap sayap kanan sosial-demokrasi. (Catatan penulis pada edisi tahun 1907—Red)



18Kaum Kadet (Partai Konstitusional-Demokrat)—partai borjuis yang terpenting di Rusia, partai borjuis monarkis-liberal. Partai ini didirikan dalam bulan Oktober 1905. dengan berkedok demokrasi dan dengan menamakan diri partai “kemerdekaan rakyat”, kaum Kadet berusaha menarik kaumtani di pihak mereka. Mereka berusaha keras mepertahankan tsarisme dalam bentuk monarki konstitusional. Kemudian kaum Kadet menjadi partai borjuasi imperialis. Setelah kemenangan Revolusi Sosialis Oktober, kaum Kadet mengorganisasi komplotan dan pemberontakan kontra-revolusioner menentang Republik Soviet.



19Bezzaglavtsi—organisator-organisator dan orang-orang yang turut menerbitkan majalah Bez Zaglawiya (Tanpa Judul) yang diterbitkan di Petersburg dalam tahun 1906. Mereka itu ialah S. N. Prokopowic, E. D. Kuskowa, W. Y. Bogucarski, dll. Bezzaglavtsi secara terbuka mengaku sebagai pengikut-pengikut revisionisme, mendukung kaum Menshevik dan kaum liberal dan menentang politik bebas proletariat. Lenin menamakan Bezzaglavtsi Kadet-Kadet Menshevik atau kaum Mensheik Kadet.

20 Ilowaiski, D. I. (1832-1920)—ahli sejarah, pengarang banyak buku pelajaran resmi tentang sejarah yang luas digunakan di sekolah-sekolah dasar dan lanjutan di Rusia sebelum revolusi. Ilowaiski menafsirkan sejarah sebagai terdiri terutama dari perbuatan-perbuatan tsar-tsar dan jenderal-jenderal, dan menerangkan proses sejarah dengan faktor-faktor yang sekunder dan kebetulan.



21 Undang-Undang Anti Sosialis—diberlakukan di Jerman dalam tahun 1878. Menurut Undang-Undang ini semua organisasi partai sosial-demokrat, semua organisasi massa buruh dan pers dilarang, literatur sosialis disita dan kaum sosial-demokrat dikejar-kejar. Undang-undang itu dicabut pada tahun 1890 karena tekanan gerakan massa buruh.



* Pada waktu Engels memberikan pukulan-pukulannya kepada Duhring, cukup banyak wakil kaum sosial-demokrasi Jerman condong kepada pandangan-pandangan Duhring, dan tuduhan-tuduhan seperti ketajaman, ketidaktoleranan, polemik-polemik yang tidak bersifat bersahabat, dsb, bahkan dilontarkan kepada Engels di muka umum dalam Kongres Partai. Most dan kawan-kawannya (dalam Kongres tahun 1877) mengajukan saran supaya melarang dimuatnya artikel-artikel Engels dalam Vorwarts[22] karena artikel-artikel itu tidak menarik perhatian mayoritas terbesar pembaca, dan dan Walteich menyatakan bahwa pemuatan artikel-artikel ini telah menimbulkan kerugian besar bagi Partai, bahwa Duhring juga telah berbuat jasa kepada sosial-demokrasi: “Kita harus menggunakan setiap orang untuk kepentingan Partai, dan jika para profesor itu mau berpolemik, berpolemiklah, tetapi Vorwarts seklai-kali bukanlah tempat melakukan polemik-polemik demikian itu” (Vorwarts No. 65, 6 Juni 1877). Sebagaimana orang tahu, ini juga contoh pembelaan terhadap “kebebasan mengkritik” dan para kritikus legal kita serta kaum oportunis yang ilegal, yang begitu suka menyebut-nyebut contoh orang-orang Jerman, patut merenungkan contoh ini !



22Vorwarts (Maju)—surat kabar harian, organ sentral Partai Sosial-Demokrat Jerman. Ia mulai diterbitkan pada tahun 1876 dengan Wilhelm Liebknecht sebagai redakturnya. Dalam kolom-kolomnya Friedrich Engels berjuang menentang semua manifetasi oportunisme. Pada paro kedua 90-an, setelah wafatnya Engels, Vorwarts mulai secara sistematis memuat artikel-artikel kaum oportunis yang mendominasi Partai Sosial-Demokrat Jerman dan Internasionale II. Selama Perang Dunia I Vorwarts mengambil pendirian sosial-sovinisme. Ia terbit di Berlin hingga tahun 1933.



23 Kaum Katheder-Sosialis (kaum Sosialis Mimbar)—suatu aliran dalam ekonomi-politik borjuis, yang timbul di Jerman dalam tahun-tahun 70-an dan 80-an abad ke-19. dari mimbar universitas wakil-wakil aliran ini dengan kedok sosialisme mengkhotbahkan reformisme liberal-borjuis. Kaum Katheder Sosialis menyatakan bahwa negara borjuis berdiri di atas klas-klas, sanggup mendamaikan klas-klas yang bermusuhan, secara bernagsur-angsur melaksanakan “sosialisme” tanpa menyentuh kepentingan-kepentingan kaum kapitalis dan, sedapat mungkin memperhitungkan tuntutan-tuntutan kaum pekerja. Di Rusia pandagan-pandangan kaum Katheder-Sosialis itu dikotbahkan oleh kaum “Marxis legal”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar