GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Jumat, 03 September 2010

PENJEGALAN TERHADAP PERGERAKAN BURUH DI INDONESIA*

Oleh: Dédé Oetomo**



PERNAHKAH DENGAR, KAWAN?
KETIKA MENCARI-CARI BAHAN UNTUK MENYUSUN TULISAN INI, SAYA MENEMUKAN SEBUAH TULISAN DI INTERNET YANG TERBIT PERTAMA KALI DALAM SEBUAH MAJALAH DARI ITHACA, NEW YORK, AMERIKA SERIKAT.[1] TULISAN ITU MENGEMUKAKAN IRONI SBB.: HARI BURUH INTERNASIONAL, 1 MEI, SESUNGGUHNYA PADA AWALNYA DIRAYAKAN UNTUK MEMPERINGATI PEMOGOKAN 350.000 ORANG BURUH YANG DIORGANISIR OLEH FEDERASI BURUH AMERIKA PADA TANGGAL 1 MEI 1886 DI BANYAK TEMPAT DI AMERIKA SERIKAT UNTUK MENUNTUT WAKTU KERJA 8 JAM SEHARI. AKAN TETAPI KETIKA SERATUS TAHUN LEBIH KEMUDIAN DI BANYAK NEGERI HARI INI DIRAYAKAN OLEH KAUM BURUH, DAN BAHKAN DIAKUI SECARA RESMI OLEH NEGARA,
JUSTRU DI TANAH ASALNYA SUDAH DILUPAKAN ORANG.
MENGAPA PERISTIWA 1 MEI ITU KEMUDIAN MENJADI HARI BURUH INTERNASIONAL?
DI CHICAGO PEMOGOKAN PADA TANGGAL 1 MEI 1886 ITU DEMIKIAN MENYELURUH SEHINGGA SEMUA BISNIS DI KOTA ITU PUN LUMPUH. DUA HARI KEMUDIAN POLISI DENGAN MEMBABI-BUTA MENEMBAKI PEMOGOK YANG BERHAMBURAN; EMPAT ORANG TEWAS DAN JAUH LEBIH BANYAK LAGI LUKA-LUKA. INI MENIMBULKAN AMARAH DI KALANGAN KAUM BURUH: SEBAGIAN MENGANJURKAN SUPAYA MEREKA MEMBALAS DENGAN MENGANGKAT SENJATA.
KEESOKAN HARINYA, KETIKA POLISI BERUSAHA MEMBUBARKAN AKSI DAMAI DI LAPANGAN HAYMARKET DI KOTA CHICAGO, SEBUAH BOM DILEMPARKAN ORANG KE TENGAH PARA POLISI, SEHINGGA 70 ORANG TERLUKA. POLISI PUN KEMBALI DENGAN MEMBABI-BUTA MENEMBAKI PESERTA AKSI, SEHINGGA SAMPAI 200 ORANG TERLUKA, DAN BANYAK YANG TEWAS. MESKIPUN TIDAK DAPAT MENEMUKAN SIAPA YANG MELEMPARKAN BOM TADI, POLISI MENANGKAP DELAPAN ORANG PEMIMPIN BURUH REVOLUSIONER, MESKIPUN TUJUH DI ANTARA MEREKA TIDAK BERADA DI SITU WAKTU KEJADIAN ITU. KEDELAPAN PEMIMPIN ITU DITANGKAP HANYA KARENA KEYAKINAN POLITIK MEREKA. SEMUANYA DIJATUHI HUKUMAN MATI, DAN KEBANYAKAN DARI MEREKA DIEKSEKUSI.
KABAR MENGENAI PENGADILAN PARA PEMIMPIN BURUH ITU MENIMBULKAN GELOMBANG PROTES KERAS DI BERBAGAI KALANGAN BURUH DI NEGERI-NEGERI LAIN JUGA. TAHUN 1889 SOSIALIS INTERNASIONAL PUN KEMUDIAN MENYATAKAN 1 MEI SEBAGAI HARI DEMONSTRASI, DAN SEJAK TAHUN 1890 PUN TANGGAL 1 MEI UNTUK PERTAMA KALINYA DIRAYAKAN SEBAGAI HARI BURUH INTERNASIONAL.
KETIKA BERBAGAI ORGANISASI BURUH DI AMERIKA SERIKAT BERUSAHA MENDAPATKAN PENGAKUAN PERAYAAN HARI BURUH, SEBAGIAN KAUM REAKSIONER MEMILIH MERAYAKANNYA PADA HARI SENIN PERTAMA BULAN SEPTEMBER. MEREKA MEMBERIKAN ALASAN YANG AMAT REMEH: HARI INI AKAN MERUPAKAN HARI LIBUR YANG PAS UNTUK MENGISI JEDAH PANJANG ANTARA HARI KEMERDEKAAN, 4 JULI, DAN HARI SYUKURAN (THANKSGIVING DAY) PADA BULAN NOVEMBER. DEMIKIANLAH MAKA SUATU LAMBANG MILITANSI PERLAWANAN KAUM BURUH DIGESER MAKNANYA MENJADI HARI YANG DIAPIT OLEH PERAYAAN PATRIOTISME DAN KEKELUARGAAN.
NAMUN DEMIKIAN PARA AKTIVIS PERGERAKAN BURUH YANG MILITAN TETAP MERAYAKAN HARI BURUH PADA TANGGAL 1 MEI. NAMUN PADA AWAL PERANG DINGIN, TAHUN 1947, DI TENGAH-TENGAH HISTERIA ANTIKOMUNIS, ORGANISASI VETERAN AMERIKA SERIKAT MENUNTUT SUPAYA NAMA PERAYAAN TANGGAL 1 MEI DIGANTI MENJADI “HARI KESETIAAN.” TUNTUTAN INI DIPENUHI OLEH DPR DAN SENAT, SEHINGGA SEJAK ITU TANGGAL 1 MEI PUN DIRAYAKAN SEBAGAI HARI KESETIAAN, TERUTAMA UNTUK MEREBUT KHALAYAK RAMAI YANG BIASANYA MENGHADIRI PERAYAAN HARI BURUH INTERNASIONAL YANG DIADAKAN OLEH PARTAI KOMUNIS AMERIKA. DAN MEMANG PADA TAHUN 1950-AN PERAYAAN HARI KESETIAAN INI DIGUNAKAN SEBAGAI SENJATA MELAWAN PERGERAKAN BURUH YANG KIRI, DENGAN PERWUJUDAN SUMPAH SETIA KEPADA NEGARA. BARU PADA TAHUN 1960-AN, KARENA HARI KESETIAAN INI DIHUBUNGKAN DENGAN DUKUNGAN TERHADAP AGRESI AMERIKA SERIKAT DI VIETNAM YANG TIDAK POPULER ITU, MAKA PERAYAANNYA MAKIN LAMA MAKIN SUSUT. NAMUN BERSAMAAN DENGAN ITU PERAYAAN HARI BURUH 1 MEI DI AMERIKA SERIKAT JUGA MENYUSUT, SEHINGGA KINI KEBANYAKAN ORANG SUDAH LUPA TENTANG SEJARAH INI. SUNGGUH SESUATU YANG IRONIS.


SETALI TIGA UANG ...
MENGAPA SAYA PANJANG-LEBAR MENCERITAKAN SEJARAH NEGERI LAIN?
BUKANNYA KEBETULAN, KIRANYA, BAHWA DI INDONESIA HARI BURUH INTERNASIONAL TANGGAL 1 MEI JUGA TIDAK DIRAYAKAN LAGI SESUDAH MILITER (KHUSUSNYA TNI-AD) MENUMPAS KESELURUHAN PERGERAKAN KIRI INDONESIA, TERMASUK TENTU SAJA PERGERAKAN BURUH YANG MILITAN DALAM WADAH SOBSI (SENTRAL ORGANISASI BURUH SELURUH INDONESIA), SESUDAH PERISTIWA 1 OKTOBER 1965. PARA JENDERAL ANTEK KAPITALIS AMERIKA SERIKAT DAN INGGRIS PUN SECARA SISTEMATIS MEMBANTAI, MENANGKAP DAN MENAHAN SELAMA BERTAHUN-TAHUN TANPA PROSES HUKUM, DAN MENYIKSA PARA PEMIMPIN BURUH, BERSAMA DENGAN PARA AKTIVIS PERGERAKAN PROGRESIF LAINNYA, YANG MEREKA ANGGAP SEBAGAI MUSUH MEREKA DALAM “PERJUANGAN” MENEGAKKAN REZIM FASIS-MILITERISTIK ORDE BARU YANG MERUPAKAN KEPANJANGAN TANGAN DARI IMPERIALISME.
SETIDAKNYA KAUM IMPERIALIS “JUJUR”: MEREKA BERSORAK-SORAI MENYAMBUT PENGHANCURAN KESELURUHAN PERGERAKAN KIRI INDONESIA SEBAGAI HADIAH TERBESAR YANG DAPAT MEREKA PEROLEH PADA PARUH KEDUA ABAD KE-20. DAN PARA JENDERAL FASIS SERTA TEKNOKRAT DAN PENGUSAHA KOMPRADORNYA JUGA DENGAN TIDAK PERNAH MERASA “MALU” MENUNJUKKAN WATAK KELAS MEREKA DENGAN SECARA FASIHNYA BERBICARA MENGENAI “KEUNTUNGAN KOMPARATIF” (COMPARATIVE ADVANTAGE) BERUPA KAUM “PEKERJA” YANG PENURUT DAN DAPAT DIPEKERJAKAN DENGAN UPAH YANG “KOMPETITIF.”
PENGHANCURAN PERGERAKAN BURUH MILITAN PADA TAHUN 1965–66 BUKANLAH TERJADI SECARA MENDADAK. SUDAH SEJAK TAHUN 1950-AN, TERUTAMA DALAM KAITANNYA DENGAN STATUSNYA SEBAGAI PENGUASA WILAYAH DALAM KEADAAN DARURAT YANG DIPICU OLEH PEMBERONTAKAN DI BERBAGAI DAERAH WAKTU ITU, DAN JUGA SEBAGAI PENGELOLA BARU PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BELANDA YANG DINASIONALISASI, KEBANYAKAN PERWIRA MILITER, KHUSUSNYA TNI-AD, KIRANYA KARENA LATAR BELAKANG KELASNYA YANG FEODAL DAN KEPENTINGAN EKONOMINYA YANG MENGAITKANNYA DENGAN KAUM KAPITALIS KOMPRADOR, SENANTIASA MENGANGGAP KAUM BURUH YANG MILITAN SEBAGAI PENGGANGGU.
SUDAH SEJAK TAHUN 1950 PUN DI BEBERAPA DAERAH PENGUASA TERITORIAL MILITER MENGELUARKAN PERINTAH YANG MELARANG PEMOGOKAN. TAHUN 1951 KEMENTERIAN PERTAHANAN MEMPERKUAT PERATURAN DAERAH INI DENGAN MENGELUARKAN LARANGAN PEMOGOKAN DALAM INDUSTRI-INDUSTRI “VITAL.” PADA TAHUN YANG SAMA TERJADI “TEROR AGUSTUS,” KETIKA BANYAK TOKOH KIRI, TERMASUK YANG MENJADI ANGGOTA DPRS, DITANGKAP DAN DITAHAN OLEH PEMERINTAH DENGAN DUKUNGAN MILITER. JUMLAH ORANG YANG DITAHAN MENCAPAI 15.000. YANG PATUT DICATAT, BANYAK DI ANTARA MEREKA ITU BUKAN ANGGOTA PKI, MELAINKAN AKTIVIS YANG BERSIMPATI DENGAN PERGERAKAN BURUH.
PADA TATARAN SIMBOLIK, SUDAH PADA TAHUN 1963 ADA USAHA UNTUK MENGGANTI ISTILAH BURUH DENGAN ISTILAH KARYAWAN. USUL PENGGANTIAN INI DIAJUKAN OLEH ORGANISASI “BURUH” YANG DIDIRIKAN UNTUK MENANDINGI SOBSI, YAKNI SOKSI (SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SELURUH INDONESIA), YANG BELAKANGAN SESUDAH BERDIRINYA REZIM ORDE BARU MENJADI SALAH SATU KINO DALAM GOLKAR. TERINGAT OLEH KITA USAHA SERUPA YANG DILAKUKAN OLEH LAKSAMANA SUDOMO SEWAKTU MENJADI MENTERI TENAGA KERJA PADA TAHUN 1980-AN AWAL, DAN AGAK BERHASIL JUGA MENGGANTI KATA BURUH DENGAN PEKERJA. SEMANGAT YANG DIWAKILI OLEH ISTILAH KARYAWAN DAN PEKERJA INI MASIH JUGA MERUPAKAN PENUMPUL PERGERAKAN BURUH DI INDONESIA.
SEJALAN DENGAN SEMANGAT REAKSIONER ITU, PERHATIKAN PENGGANTIAN NAMA KEMENTERIAN ATAU DEPARTEMEN DARI PERBURUHAN MENJADI TENAGA KERJA, YANG DILAKUKAN KETIKA MENTERINYA ADALAH SEORANG JENDERAL POLISI, YAITU AWALOEDIN DJAMIN, PADA TAHUN 1967. APABILA SUATU KEMENTERIAN PERBURUHAN, DENGAN SEGALA KETERBATASANNYA, MASIH DAPAT MELAKUKAN PEMBELAAN ATAU ADVOKASI KEPADA KEMANDIRIAN DAN KESEJAHTERAAN BURUH, YANG MERUPAKAN AMANAT PENDIRIAN REPUBLIK INI, MAKA SUATU KEMENTERIAN TENAGA KERJA CENDERUNG MEMPERLAKUKAN PARA TENAGA KERJA SEBAGAI “MASALAH” YANG HARUS DISELESAIKAN DENGAN BERBAGAI TAKTIK BUSUK PENJINAKAN. KALAU PADA AWAL-AWAL REPUBLIK ACAPKALI MENTERI PERBURUHAN DIAMBILKAN DARI ORANG PERGERAKAN, DI BAWAH REZIM ORDE BARU SIGNIFIKAN SEKALI SEMANGAT MENGUNGKUNG KAUM BURUH APABILA DILIHAT SIAPA SAJA YANG DIJADIKAN MENTERI TENAGA KERJA. KALAU BUKAN JENDERAL ATAU LAKSAMANA YANG PAKAR DALAM STRATEGI TEROR NEGARA DAN DALAM KOMPRADORISME MACAM SUDOMO, MAKA DIAMBILKANLAH PENGUSAHA MACAM ABDUL LATIEF.


BANGUN, DIJEGAL, JATUH, BANGUN LAGI, DIJEGAL LAGI, ....
DEMIKIANLAH SEJARAH PERGERAKAN BURUH DI INDONESIA (DAN DI NEGERI-NEGERI LAIN DI DUNIA) DITANDAI OLEH JATUH-BANGUNNYA. PATUT DICATAT (WALAUPUN HINGGA KINI MASIH DISEMBUNYIKAN DALAM SEJARAH RESMI KARANGAN NEGARA) BAHWA KAUM BURUH SEJAK AWAL ABAD KE-20 MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA. KARENA ACAPKALI PERGERAKAN BURUH DI MASA ITU MEMILIKI MILITANSI DAN RADIKALISME KIRI, MAKA TERUTAMA SESUDAH PERISTIWA 1 OKTOBER 1965, SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL INI DIHILANGKAN, SETIDAK-TIDAKNYA DALAM KESADARAN BERSAMA RAKYAT KITA.
PERGERAKAN AWAL INI DITUMPAS OLEH PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA PADA TAHUN 1926–27. PARA PEMIMPINNYA BANYAK YANG DIBUANG DI DIGUL, PAPUA, DAN BANYAK DI ANTARANYA TEWAS DI SANA. PENUMPASAN INI TERULANG LAGI PADA TAHUN 1965–66 KETIKA KESELURUHAN PERGERAKAN KIRI DITUMPAS LAGI, DAN PADA TAHUN 1969 PULUHAN RIBU TAHANAN POLITIK PUN DIKIRIM KE KAMP KONSENTRASI SERUPA DI PULAU BURU, MALUKU.
DI ANTARA KEDUA PERISTIWA DAHSYAT ITU, PERGERAKAN BURUH BANGKIT KEMBALI SESUDAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN, BERSAMAAN DENGAN USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN, WALAUPUN PERHATIKAN BAHWA PERGERAKAN INI SEGERA DIPUKUL KEMBALI DAN TERUS-MENERUS SEPANJANG TAHUN 1950-AN DAN 1960-AN OLEH KAUM REAKSIONER, BAIK POLITISI SIPIL MAUPUN MILITER. DAPAT KITA BACA SEMANGAT REZIM SOEKARNO PUN KETIKA DALAM HAL NASIONALISASI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN ASING, BUKANNYA MENYERAHKAN PENGELOLAANNYA KEPADA PARA BURUHNYA, TETAPI LEBIH PERCAYA KEPADA MILITER YANG SEDANG PERLU “DIKARYAKAN” (BAGIAN DARI DWIFUNGSI ABRI YANG MERUPAKAN BENCANA ITU). BEGITULAH SIFAT REZIM BURJUASI NASIONAL PUN. BAHKAN KETIKA PKI, YANG SEHARUSNYA BERPIHAK PADA KAUM BURUH, MENJADI BAGIAN DARI FRONT NASIONAL PADA AWAL MASA DEMOKRASI TERPIMPIN, SOBSI PUN DIANJURKAN UNTUK MENGURANGI MILITANSINYA, SESUATU YANG TIDAK TERLAMPAU DITERIMA DENGAN SENANG HATI DI KALANGAN PARA PEMIMPINNYA.
NAMUN SATU HAL YANG DAPAT MEMBUAT KITA BERBESAR HATI ADALAH BANGKITNYA KEMBALI PERGERAKAN BURUH PADA AWAL TAHUN 1990-AN, YANG MASIH TERUS BERLANGSUNG HINGGA SEKARANG. WALAUPUN DIPUKUL DAN BERUSAHA DITUMPAS DENGAN DAHSYAT OLEH MILITER, BAHKAN HINGGA SEKARANG PUN, PERGERAKAN INI MAKIN MEMBESAR DAN MENGUAT, APA LAGI DENGAN DIDUKUNG OLEH TERBUKANYA RUANG DEMOKRATIK SESUDAH BERAKHIRNYA REZIM AUTOKRATIK SOEHARTO.


PERJALANAN MASIH JAUH ...
PERJALANAN DAN PERJUANGAN MASIH JAUH. KIRANYA DARI MELIHAT SEJARAH PERGERAKAN BURUH DI NEGERI INI, ADA BEBERAPA HAL YANG DAPAT KITA CATAT:

• PARA PENJEGAL HARUS DIWASPADAI, DAN TERUS DIDESAK AGAR TIDAK DAPAT MENJEGAL LAGI. KARENA ITULAH HARUS DIDESAKKAN AGAR MILITER TIDAK LAGI IKUT CAMPUR DALAM KASUS-KASUS PERBURUHAN. HAL INI DAPAT DICAPAI APABILA STRUKTUR TERITORIAL TNI-AD (KODAM, KOREM, KODIM, KORAMIL, BABINSA) DIBUBARKAN. POLISI YANG MILITERISTIK DAN BRUTAL HARUS SEGERA DIDESAK SUPAYA MENJADI POLISI YANG LEBIH SANTUN, BERADAB, DAN BERPIHAK KEPADA RAKYAT, KHUSUSNYA KAUM BURUH.

• PENGGUSURAN MILITER DARI PERAN SOSIAL-POLITIKNYA DIDUKUNG OLEH KAUM KAPITALIS GLOBAL, KARENA KORUPSI YANG DITUMBUHKANNYA MENGGANGGU KELANCARAN BERBISNIS MEREKA. KITA TIDAK BOLEH TERBUAI DENGAN DUKUNGAN INI, MELAINKAN WASPADA AKAN ANCAMAN GLOBALISASI YANG DIHEMBUSKAN OLEH KAPITALISME DALAM WAJAHNYA YANG NEOLIBERAL. PERJUANGAN BURUH TETAP HARUS DILAKUKAN DENGAN SEMANGAT INTERNASIONAL.

• KALAUPUN SUATU SAAT NANTI KAUM KOMPRADOR DAPAT DIGUSUR, TETAP HARUS HATI-HATI JUGA DENGAN BURJUASI NASIONAL YANG MENGUASAI ARENA POLITIK SAAT INI. PERTANYAAN TERAMAT PENTING: APAKAH KAUM BURUH INDONESIA TETAP MEMILIH UNTUK BERADA DI LUAR ARENA POLITIK KEPARTAIAN, DENGAN SEGALA KEUNTUNGAN DAN RISIKONYA, ATAUKAH AKAN MASUK KE DALAM ARENA ITU DAN MEREBUT KEKUASAAN?


SELAMAT HARI BURUH INTERNASIONAL, 1 MEI 2000!
KAUM BURUH SEDUNIA, BERSATULAH!

*Disampaikan pada diskusi menyambut Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2000, yang diselenggarakan oleh Pusat Perjuangan Buruh Surabaya (PPBS) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, 27 April 2000. Fakta-fakta sejarah yang disebutkan dalam tulisan ini diperoleh dari Vedi R. Hadiz, Workers and the State in New Order Indonesia (London & New York, Routledge, 1997); Vedi R. Hadiz, “Reformasi Total? Labor After Suharto,” Indonesia 66 (October 1998), hal. 109–124; dan Ruth T. McVey, The Rise of Indonesian Communism (Ithaca, New York, Cornell Univ. Press, 1965). Sudah barang tentu penafsiran terhadap fakta-fakta itu adalah tanggung jawab saya.

**Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

[1]Michael Thomas, “May Day in the USA: A Forgotten History” (http://pciweb.baka.com/14850/9505/history.html), diakses 24 April 2000.



(Dipublikasikan pada 7 Mei 2000 untuk situs Indo-Marxist)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar