GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Senin, 06 September 2010

Investor Malaysia Diduga Larikan Duit, Karyawan Katarina Tak Terima THR

Senin, 06/09/2010 15:31 WIB

Indro Bagus - detikFinance


Jakarta - Seluruh karyawan PT Katarina Utama Tbk (RINA) sepertinya tidak akan menerima uang tunjangan hari raya (THR) pada periode hari raya Idul Fitri tahun ini lantaran kas perusahaan kosong yang dibawa kabur pemilik-pemiliknya yang berkewarganegaraan Malaysia.

"Bagaimana mau membayar THR, kas perusahaan saja sudah kosong. Dana operasional saja tidak ada. Karyawan terpaksa tidak ada THR," keluh Sekretaris Forum Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK), Marincan Rajagukguk kepada detikFinance, Senin (6/9/2010).

Menurut Marincan, posisi kas perusahaan saat ini boleh dikatakan hampir kosong, bahkan untuk dana operasional perusahaan tidak ada. Beberapa waktu lalu, PLN bahkan memutus aliran listrik kantor cabang di Medan lantaran perusahaan tidak mampu membayar tunggakan selama 3 bulan sebesar Rp 9 juta.

"Perkiraan kasar, total THR untuk seluruh karyawan di luar direksi dan komisaris sekitar Rp 50 jutaan. Kalau termasuk direksi dan komisaris mencapai Rp 290 jutaan, karena gaji direksi dan komisaris mencapai Rp 240 juta. Kas saja sudah kosong, bagaimana mau bayar THR?" ujar Marincan.

Total karyawan saat ini di luar direksi dan komisaris sebanyak 267 karyawan terdiri atas 40 karyawan tetap, 17 karyawan kontrak dan 210 karyawan freelance. Total gaji seluruh 267 karyawan tersebut sekitar Rp 50 jutaan per bulan, hanya sepersekian di bawah gaji dewan direksi dan komisaris yang mencapai Rp 240 juta.

Marincan belum mengetahui pasti penyebab tidak adanya dana operasional pada perseroan. Padahal, lanjutnya, tahun lalu RINA telah menggelar IPO sebesar Rp 33,6 miliar.

"Katanya dulu IPO untuk pengembangan, tapi realisasinya nggak ada. Dana operasional tidak ada. Sejak perusahaan ini diambil alih Silver Mountaine milik investor dari Malaysia, perusahaan ini nggak beres. Dana tidak ada. Katanya sih ada penyelewengan dana IPO, kelihatannya sih dibawa kabur," ujarnya.




(dro/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar