Komite Nasional
Perempuan Mahardhika
Sekretarian: Jalan Tebet Timur Dalam III J No 1 B Jakarta Selatan
Tel/Fax: 02183790348, email: mahardhika.kita@gmail.com
Pernyataan Sikap
Peringatan Hari HAM Internasional
Pemerintahan SBY-Budiono, Elit Politik dan Partai-Partai Politik Anti Demokrasi !
Ayo Bangun Persatuan Gerakan Rakyat dan Perempuan untuk Melawan Represi Negara!
Kami mengutuk keras tindakan polisi yang melakukan penembakan terhadap 12 mahasiswa yang melakukan demonstrasi anti korupsi di Makassar pada tanggal 9 Desember 2010. Penembakan tersebut menambah sederetan tindakan anti demokrasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian, tentara ataupun milisi sipil reaksioner dalam pemerintahan SBY –Budiono terhadap gerakan dan rakyat Indonesia.
Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Berat Di Masa Lalu: Jangan Dilupakan
Naiknya Soeharto ke tampuk pemerintahan pada tahun 1965 mengorbankan kurang lebih 2-3 juta rakyat Indonesia yang dibunuh dan ribuan lainnya diculik, disiksa, diperkosa, dilecehkan dan dipenjarakan tanpa pengadilan –laki-laki dan perempuan—terhadap anggota atau mereka yang diduga sebagai anggota Partai Komunis Indonesia.
Tiga puluh dua tahun kedikdaktoran Soeharto, sederatan pelanggaran HAM terus terjadi yang didukung penuh oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) -sekarang TNI- dan juga partai terbesar saat itu Golongan Karya (Golkar). Sejumlah peraturan dibuat untuk membatasi aktivitas politik dan organisasi rakyat, seperti 5 Paket Undang-Undang Politik, peleburan partai-partai sehingga hanya menjadi tiga partai saja yang diakui oleh pemerintah ( Golkar, PDI dan PPP), pemberlakuan NKK/BKK yang memberangus gerakan mahasiswa dikampus, pemberlakuan Dwi Fungsi ABRI yang menyebabkan banyak rakyat yang mati dibunuh, diculik dan dipenjarakan karena mencoba melakukan perlawanan-perlawanan terhadap rezim Soeharto. Tentu kita masih ingan terbunuhnya Marsinah, wartawan Udin, pemberedelan koran dan atau majalah yang terkait dengan pemberitaan yang bersebarang dengan pemerintah.
Pada tahun 1976 ABRI melakukan invasi ke Timor-Timur –sekarang Timor Leste dan sudah merdeka—yang menyebabkan ribuan nyawa rakyat Timor Leste hilang, data yang tercatat dalam Amnesty Internasional kurang lebih 60.000 orang meninggal ditahun-tahun invasi dan terus bertambah dari tahun ke tahun hingga mencapai angka 200.000