Seruan untuk Membangun Solidaritas & Persatuan PK SBTPI DJ TRANS

Salam pembebasan!!!

Supir dan kenek semakin tertindas. Tidak ada pilihan lain selain melawan. Selama ini kita sebagai supir atau kenek selalu mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari para pengusaha atau pemilik angkutan. Kita terus ditindas dan hak-hak kita terus dirampas.

Sebagai supir atau kenek, kita bekerja tanpa ada batas jam kerja yang jelas, meskipun dalam UU ketenagakerjaan no 13 tahun 2003 sudah jelas mengatur jam kerja buruh-supir dan kenek juga buruh, karena siapapun yang bekerja mengeluarkan tenaga dan pikiranya dan mendapatkan ganti berupa upah atas kerja yang dilakukanya maka dia disebut sebagai buruh-. Hampir 24 jam penuh kita bekerja dalam satu hari. Ini bukan jam kerja yang ringan bagi kita. Tapi jika kita lihat upah yang kita terima selama ini, sungguh tidak sebanding dan sama sekali tidak manusiawi. Karena dalam Keputusan Gubernur DKI jakarta tentang Upah Minimum Provinsi tahun 2010, upah yang harusnya kita terima dalam satu hari kerja dengan 7 jam kerja sehari atau 40 jam kerja seminggu, adalah sebesar Rp. 1.118.000. nilai sebesar itu adalah nilai upah pokok yang harus diterima oleh buruh dengan masa kerja 0-1 tahun. Tapi kenyataan yang kita alami tidak demikian, sungguh jauh dari upah yang seharusnya kita terima. Selain itu dalam UU no 3 tahun 1992 tentang jamsostek, juga diatur bahwa pengusaha wajib mengikutsertakan pekerjanya dalam program jamsostek. Kenyataanya dibanyak tempat, kita tidak mendapatkan itu, sehingga ketika terjadi kecelakaan maka kita tidak mendapatkan biaya perawatan, atau ketika keluarga kita sakit kitapun harus mengeluarkan biaya sendiri, dan tidak ada jaminan hari tua yang bisa kita manfaatkan ketika kita sudah tidak bekerja. Lebih parahnya, kita seringkali di klaim oleh pengusaha ketika terjadi kecelakaan. Nasib kita yang sudah sengsara itu, ternyata bagi para preman baik yang berseragam ataupun yang tidak berseragam adalah belum cukup. Mereka ikut menambah beban kita dengan melakukan pungutan liar kepada supir di jalan-jalan maupun pelabuhan. Penderitaan supir yang menumpuk segunung, dilengkapi oleh perlakuan pengusaha yang kasar dan tidak manusiawi kepada para supir.

Dari persoalan-persoalan di atas itulah yang kemundian menjadi landasan bagi para buruh/sopir/kenek PT. DIANMATRA JALASINDO TRANSPORT, melakukan MOGOK KERJA, untuk menuntut perbaikan kesejahteraan dan kondisi kerja yang lebih baik. Adapun tuntutan-tuntutan yang sedang kami perjuangkan  adalah sebagai berikut :

1. Bayarkan upah kami sesuai UU dan keputusan Gubernur DKI tentang Upah Minimum Propinsi 2010 dan bayarkan kekurangan upah kami selama ini, sekarang juga!

2. Bayarkan upah kami selama proses!

3. Berikan jamsostek kepada seluruh buruh/supir/kenek sesuai dengan UU sekarang juga!

4. Berikan jaminan keselamatan kerja (K3)!

5. Laksanakan anjuran Sudinakertrans Jakarta Timur sekarang juga!

6. Berikan uang standby sesuai dengan kehadiran pekerja/supir/kenek dan diberikan selambat-lambatnya pukul 16.00 di hari yang sama.

7. Berlakukan biaya operasional permanen untuk Bongkar penitipan.

a. Mobil Panjang / 40 Feet Rp. 150.000

b. Mobil Pendek / 20 Feet Rp. 100.000

c. Mobil Combo / 2 x 20 Feet Rp. 200.000

8. Menolak pemberlakukan sanksi perusahaan kepada buruh/supir/kenek yang dilakukan secara sewenang-wenang.

9. Biaya yang timbul akibat dari kecelakaan kerja harus ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.

10. Kerusakan armada / mobil harus sesegera mungkin di tindak lanjuti, sehingga armada / mobil dapat beroperasi kembali.

Setelah berhari-hari melakukan pemogokan, pada akhirnya perjuangan kami mulai menemukan titik terang. Pihak Sudinakertrans telah berhasil kita tekan untuk mengeluarkan Nota Pemerikasaan yang isinya adalah ; Perusahaan terbukti telah melakukan pelanggaran  tindak pidana atas  hak-hak normatif Buruh / Sopir / Kenek. dan hingga saat ini Pihak kepolisian pun terus melakukan proses penyelidikan terkait pelanggaran terhadap hak mogok kaum buruh.

Meskipun demikian, kami sadar perjuangan kami tidak akan mencapai sebuah kemenangan yang diharapkan tanpa adanya solidaritas dan persatuan dari seluruh Buruh / sopir / kenek. Oleh karena itu kami menyerukan kepada seluruh Buruh / Sopir / Kenek. untuk terus membangun persatuan dan solidaritas, dengan membangun organisasi-organisasi di setiap garasi/unit kerja masing-masing dan menyatukannya dalam persatuan yang lebih besar.

kami juga mengucapkan terima kasih terhadap rekan-rekan Buruh/Sopir/Kenek yang selama ini telah melakukan Solidaritas dan Bantuan terhadap perjuangan kami, baik itu berupa bantuan moral maupun materil.