GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Sabtu, 11 Desember 2010

PEMBEBASANews :: Reportase seputar peringatan hari HAM 2010


PEMBEBASANews.
(10/12/2010)

Peringatan Hari HAM: Rezim SBY-Boediono, Parlemen dan elite politik tak pernah serius mewujudkan pemerintahan bersih dan demokratis. Para koruptor dan Pelanggar HAM masih berkeliaran. Gulingkan SBY-Boediono, ganti dengan pemerintahan persatuan rakyat yang mandiri dan demokratik.

Peringatan Hari HAM Se-Dunia diperingati di beberapa kota Indonesia dengan demonstrasi. Di beberapa kota tersebut (Samarinda, Kupang, Ternate, Jakarta, Jogjakarta, Medan, Palu, Makasar, dll) para aktifis pro-demokrasi, pembela HAM, organisasi pemuda, memiliki tuntutan yang sama yaitu: menuntaskan kasus pelanggaran HAM, mewujudkan demokrasi hingga penggulingan rezim SBY- Boediono, karena rezim yang berkuasa hari ini merupakan rezim yang tidak bersih dari kasus pelanggaran HAM. Mereka menilai bahwa masih banyak kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu yang hingga kini belum tersentuh hukum, mulai dari tindak kekerasan hingga penghilangan aktifis bahkan pembantaian jutaan anggota/simpatisan Parta Komunis Indonesia pada tahun '65 lampau. Dan celakanya, negara membiarkan pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan mereproduksinya.

Jika dilihat kasus per kasus pelanggaran HAM yang dilakukan negara kepada rakyatnya, maka akan sangat panjang daftarnya. Sudah sekian banyak jumlahnya, namun pada peringatan hari HAM ini, kasus demi kasus tak kunjung tuntas. Negara membiarkannya, para lembaga negara tak beda. Permasalahan pelanggaran HAM merupakan permasalahan yang serius, dalam artian, hal tersebut harus menjadi bagian dari persoalan penegakan demokrasi yang kini (oleh rezim kapitalis SBY-Boediono) diabdikan untuk kepentingan modal. Maka, makna demokrasinya juga harus dirubah--diarahkan dan diabdikan kepada kepentingan rakyat miskin. Sementara, saluran-saluran perjuangan (aspirasi) rakyat di negri ini sangat tidak efektif dijadikan sebagai alat perjuangan, semacam partai politik yang ada, DPR/DPRD dan lembaga-lembaga lain (mana keberfihakan partai politik, DPR dan lembaga-lembaga negara yang lain? TIDAK ADA!)

Untuk mensejatikan demokrasi, itu merupakan pekerjaan yang tidak mudah, maka, perjuangan melawan pelanggaran HAM sudah tidak bisa lagi hanya dengan metode yang moderat (mengandalkan parpol, DPR/DPRD, dll), namun harus dengan metode radikal. Caranya, rakyat membangun alat-alat politiknya sendiri yang berperspektif perjuangan kelas, politiknya radikal (politik kelas), tiap tuntutan harus terus menerus diarahkan untuk menggugat dasar-dasar dari penindasan (sistem kapitalisme) hingga mempropagandakan dan menuntut (sebagai hasil dari kemenangan propaganda) tatanan masyarakat baru yang membela rakyat miskin (mengangkat proletar sebagai kelas yang berkuasa).-bp-

Selamat berjuang kawan-kawan!
Terimakasih sudah berani, belajar dan menyayangi rakyat!
Semoga berkobar!

Tegakkan Demokrasi Sejati
Bangun Persatuan, Berani dan Militan;
Berjuang untuk Pembebasan Nasional !

Jogjakarta
Jogjakarta
Jogjakarta
Kalimantan Timur, Samarinda.
Kalimantan Timur, Samarinda.
Kalimantan Timur, Samarinda.
Kalimantan Timur, Samarinda.
Jakarta.

Jakarata.
Jakaarta.
Jakarata.


Kupang.
Kupang.
Kupang.
Kupang


Ternate, Maluku Utara.
Ternate, Maluku Utara.
Ternate, Maluku Utara.
Ternate, Maluku Utara.
Ternate, Maluku Utara.

1 komentar: