GANTI REZIM GANTI SISTEM BANGUN PARTAI KELAS PEKERJA BANGUN SOSIALISME

Sabtu, 28 Agustus 2010

KERJA UPAHAN

Di bawah kekuasaan produksi kapitalis, dimana mayoritas penduduk tidak memiliki alat produksi hanya dapat hidup jika ia bekerja bagi pemilik alat-alat produksi untuk mendapatkan upah. Atas dasar cara produksi ini, biaya produksi buruh adalah sejumlah bahan-bahan keperluan hidup atau harga bahan-bahan keperluan hidup menurut uang yang diperlukan agar dia sanggup bekerja keesokan harinya atau untuk biaya keluarganya, untuk menggantinya dengan buruh baru, ketika ia sudah tua, sakit atau mati. Untuk mengembangbiakkan kelas buruh dalam jumlah yang diperlukan.

Misal untuk kebutuhan ini, bila dihitung dengan uang adalah 30.000 rupiah. Karena itu buruh menerima upah sehari 10.000 dari kapitalis yang mempekerjakan dia. Untuk ini si Kapitalis menyuruh buruhnya bekerja 7 jam. Seorang buruh tukang mesin harus membuat sebagian suatu mesin yang dapat diselesaikan dalam satu hari. Bahan-bahan mentahnya –besi, tembaga berhagra 200.000. Pemaikaian listrik, keausan mesin, bensin dll dihitung dalam satu hari sebesar 10000. Semuanya menjadi 240.00. Tapi kapitalis memperkirakan bahwa ia akan memperoleh kembali, rata-rata 270.00 atau lebih banyak 30.000 dari pengeluarannya.

Darimanakanh asalnya 30.000 yang dikangtongi kapitalis? Nilai 210.00 sudah ada sebelum buruh kita mulai bekerja. 210.00 terkandung dalam bahan-bahan mentah. Tinggal 60.000 rupiah yang ditambahkan pada nilai bahan-bahan mentah itu. 60.000 hanya dapat timbul dari kerja buruh yang ditambahkan pada bahan-bahan mentah itu. Jadi kerjanyua selama 7 jam sehari menciptakan nilai baru sebesar 60.000.

“Tunggu dulu!”, teriak buruh. “60.000?” Tapi saya hanya menerima 30.000. Bagi si buruh 7 jam kerja nilainya 30.000. Tapi bagi kapitalis nilainya 60.000, dimana 30.000 dibayarkan kepada buruhnya dan 30.000 dikantongi oleh kapitalis. Si buruh bekerja untuk 7 jam sehari. Dari 7 jam ini menciptakan nilai 60.000. Tetapi ia mendaptkan 30.000. Artinya untuk untuk mendapatkan nilai 30.000 ia hanya harus bekerja selama 3,5 jam. Impas. Tetapi tunggu dulu, kata kapitalis. Saya telah menyewa anda untuk kerjas selama 7 jam.  Jadi nilai 30.000 lainnya yang dihasilkan oleh kaum buruh inilah yang dirampas. Atau waktu 3,5 jam buruh bekerja untuk nilai bagi dirinya, 3,5 jam lagi ia bekerja sebagai budak kapitalis, karena 3,5 berikutnya ia tidak dibayar.

Dalam masyarakat kapitalisme, hanya kelas buruhlah yang menghasilkan semua nilai. Tetapi nilai-nilai yang dihasilkan kaum buruh ini tidak semuanya menjadi milik kaum, buruh. keadaan semakin hari semakin menggila. Dengan teknologi yang tinggi, nilai yang dirampas oleh kapitalis semakin besar. Atau bila dihitung, dengan jam kaum buruh bekerja untuk dirinya hanya beberapa menit atau bahkan detik. Sementara sisanya 6 jam, 59 menit ia menjadi budak kaum kapitalis, atau nilai yang ia hasilkan dirampas oleh kapitalis.

Kondisi kaum dari hari ke harganya sama, hanya sebatas untuk memproduksi dirinya untuk dapat bekerja kembali keesokan harinya. Kaum buruh telah menjadi budak dari kekuasaan modal.

Dalam perkembangan sekarang agak cukup sulit menghitungnya tetapi kini telah ada standard. Misalnya, kita tahu bahwa biaya upah kaum buruh di Indonesia untuk suatu proses produksi menghasilkan barang sebesar 5-7%. Sementara di Malaysia, Singapura, Jepang nilainya telah mencapai 20%. Sementara standar umum yang ada mengatakan bahwa biaya bahan-bahan mentah, sogokan dll mencapai 50-60%. Artinya Dari total 100%, sekitar 55-67%  total biaya produksi suatu barang dagangan. Sementara 45-33% nilai yang dihasilkan kaum buruh dirampas oleh kapitalis.


Jadi

Upah adalah jumlah uang yang dibayar oleh kapitalis untuk waktu kerja tertentu atau untuk hasil kerja tertentu. Yang dibeli kapitalis dari buruh adalah bukan kerjanya melainkan tenaga kerjanya. Misalnya untuk kerja 7 jam sehari, 40 jam seminggu atau 26 hari dalam sebulan. Setelah ia membeli tenaga kerja buruh ia, ia kemudian menuruh kaum buruh untuk selama waktu yang ditentukan. Jumlah uang (upah) hasil penjualan tenaga kerja, buruh dapat membeli untuk makan sederhana 3 x sehari, bayar kontrakan kecil (patungan dengan seoerang, dua, atau tiga orang teman mereka), jajan, beli rokok, beli kosmetik murahan sebulan sekali, beli baju setengah tahun sekali atau setahun sekali saat lebaran, bisa pulang kampung.

Misalnya upah buruh sehari 12.000 bisa belanjakan untuk makan nasi bungkus 2 kali @ 3000 (6000 perak sehari), sarapan 1000,  2000 perak untuk kontakan (60.000 untuk sebulan, yang ia tempati bersama teman-temannya yang lain), transport 1000, beli rokok ½ bungkus atau ngopi ngopi/ es teh manis atau makanan kecil 1500, sabun, odol, sabun cuci dll 500 sehari. Jadi tenaga kerja

12.000 yang dipergunakan kapitalis untuk membeli tenaga kerja selama 7 jam kerja. Oleh karena itu tenaga kerja adalah barangdagangan yang sama nilainya dengan harga barang-barang tadi. Atau sederhana harga tenaga kerja buruh sama dengan 4 bungkus nasi bungkus seharga 3000 perak.

Oleh karena itu sebenarnya buruh telah menukar barangdagangannya (yaitu tenaga kerjanya) dengan barang dagangan lain seperti yang dijelaskan diatas sebagai penukar kerjanya sehari. Oleh karena ini 12.000 menyatakan perbandingan pertukaran tenaga kerja dengan barang dagangan-dagangan yan lain, nilai tukar kerjanya.

Jadi UPAH hanyalah penyebutan lain untuk suatu harga tenaga kerja buruh, suatu barang dagangan yang khusus yang tidak memiliki tempat penyimpanan selain dalam tubuh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar